Agen adalah suatu bentuk organisasi yang hanya diberi fungsi untuk menerima pesanan barang-barang dan bekerja dibawah pengawasan oleh kantor pusat. Kantor cabang adalah suatu bentuk organisasi yang menjual barang-barang dari persediaan yang dibentuknya dan diberi wewenang untuk melaksanakan transaksi-transaksi dengan pihak ketiga, sehingga berfungsi sebagai unit usaha yang berdiri sendiri. Agen tidak memiliki persediaan untuk barang-barang yang akan dijual, tetapi hanya berupa monster (contoh-contoh) barang-barang yang dijual. Kantor pusat mengadakan persediaan untuk barang-barang dagangannya yang dikirim dari kantor pusatnya.

Hubungan kantor pusat dan agen

Agen bekerja sebagai unit organisasi berada dibawah pengawasan kantor pusat. Kantor pusat dapat menyerahkan pertanggungjawaban untuk mengawasi piutang-piutang yang terjadi karena penjualan tersebut, membuatkan fakturnya dan atau menagih piutang tersebut. Semua biaya yang bersangkutan dengan agen selain yang dikeluarkan oleh agen dengan mempergunakan modal kerja yang diterimanya, diperhitungkan dan ditanggung oleh kantor pusat.

  • Pembukuan untuk suatu agen tidak membutuhkan penyusunan buku-buku secara lengkap. Cukup menyelenggarakan buku kas untuk mencatat penerimaan modal kerja dari kantor pusat dan pengeluaran untuk berbagai macam biaya.
  • Pembukuan pada kantor pusat

Laba (rugi) yang didapat dari aktivitas penjualan melalui agen tidak ditentukan secara terpisah dan laba (rugi) ditentukan secara terpisah.

Hubungan kantor pusat dan agen

Pembukuan pada kantor pusat

Dalam ribuan

Secara terpisah Tidak secara terpisah
Pengiriman sample barang 

Persediaan sample agen x        100

Pengiriman barang agen x            100

 

Persediaan sample agen x        100

Pengiriman barang agen x            100

Pembentukan modal kerja 

Modal kerja agen x                   50

Kas                                               50

 

Modal kerja agen x                   50

Kas                                               50

Penjualan melalui agen 

Piutang dagang                         1000

Hasil penjualan                             1000

 

Piutang dagang                        1000

Hasil penjualan                             1000

Harga pokok penjualan 

HPP agen x                               750

Pengiriman barang agen x             750

Laporan penggunaan & pengisian kembali modal kerja 

Macam-macam biaya agen x     45

Kas                                                 45

 

Macam-macam biaya               45

Kas                                                 45

Gaji dan komisi untuk agen 

Gaji & komisi agen x                 30

Kas                                                 30

 

Gaji & komisi                          30

Kas                                                 30

Menutup rekening ke Laba-Rugi 

Hasil penjualan agen x             1000

HPP agen x                                  750

Macam-macam biaya agen x        45

Gaji & komisi agen x                   30

Laba-Rugi agen x                        175

Hubungan Kantor Pusat dan Cabang

Sifat dan jenis usahanya operasi kantor cabangberada dibawah pengelolaan seorang manajer cabang yang bertanggungjawab langsung kepada top manajemen di kantor pusat. Manajer cabang harus melaporkan informasi tentang volume aktivitas dan hasil usaha cabang kepada kantor pusatnya.

Sistem akuntansi untuk operasi kantor cabang :

  1. Sistem sentralisasi

Pembukuan terhadap transaksi-transaksi yang terjadi di kantor cabang diselenggarakan sepenuhnya oleh kantor pusat. Sistem sentralisasi dilaksanakan dalam rangka penghematan biaya administrasi, juga lebih menjamin adanya keseragaman prosedur dan metode-metode pembukuan yang diterapkan baik untuk aktivitas kantor pusat maupun aktivitas kantor cabangnya.akan tetapi keterlambatan informasi yang diterima oleh kantor pusat merupakan faktor yang menyebabkan terlambatnya penyajian laporan keuangan secara periodik.

  1. Sistem desentralisasi

Setiap cabang menyelenggarakan pembukuan atas transaksi-transaksi yang terjadi pada cabang yang bersangkutan secara lengkap. Susunan dan klasifikasi rekening-rekening pembukuan pada tiap-tiap kantor cabang mengikuti dan sesuai dengan susunan dan klasifikasi yang dipakai pada kantor pusatnya. Rekening khusus yang berfungsi sama dengan rekening modal dan harus dibentuk yaitu “R/K Kantor Pusat”.

Contoh :

Dalam rangka meningkatkan omzet penjualan PT Yogyakarta telah membuka kantor cabangnya diluar kota pada awal bulan Desenber 2007. transaksi dan jurnalnya sebagai berikut :

Dalam ribuan

Tansaksi Buku cabang Buku kantor pusat
Diterima uang dari kantor pusat Kas                          300 

R/K kantor pusat         300

R/K kantor cabang     300 

Kas                                300

Diterima barang dari kantor pusat Pengiriman barang 

dari kantor pusat     600

R/K kantor pusat         600

R/K kantor cabang 

Pengiriman barang 600

untuk kantor cabang     600

Pembelian perlengkapan kantor oleh KC Alat-alat kantor       200 

Kas                              200

Penjualan oleh KC Kas                         250 

Piutang dagang       400

Penjualan                    650

Penerimaan piutang Kas                         250 

Piutang dagang           250

Pembayaran biaya Gaji & komisi         55 

Sewa kantor            40

Listrik &air             5

Macam biaya          25

Kas                              125

Pengiriman uang ke KP R/K kantor pusat    250 

Kas                              250

Kas                             250 

R/K kantor cabang        250

Biaya yang telah dikeluarkan KC Biaya asuransi        20 

Brosur&katalog      30

Advertensi                 25

Biaya bunga              75

R/K kantor pusat         150

R/K kantor cabang     150 

Persekot asuransi           20

Brosur&katalog            30

Advertensi                    25

Pendapatan biaya         75

Penyesuaian dan penutupan Persediaan barang     255 

Depresiasi alat kntor  5

Akm dep alat kantor    5

Rugi-Laba                   255

Pemindahan saldo ke R/L Penjualan                  650 

Rugi-Laba                   650

Pemindahan saldo ke Rugi-Laba Rugi-Laba                 880 

Gaji&komisi                55

Sewa kantor                 40

Listrik air                     5

Biaya asuransi             20

Brosur&katalog           30

Advertensi                   25

Biaya bunga                75

Depresiasi alat kantor  5

Macam biaya              25

Peng. Barang dari KP 600

Pemindahan laba ke rugi-laba Rugi-Laba                 25 

R/K Kantor pusat         25

Pengakuan laba R/K kantor cabang       25 

Rugi-Laba cabang          25

Pemindahan laba Rugi-Laba cabang        25 

Rugi-Laba                      25

Buku-buku kantor pusat dan cabang perlu adakan pemisahan antara :

  • Rekening kantor pusat dan kantor cabang yang bersifat sementara dengan
  • Rekening kantor pusat dan kantor cabang yang bersifat permanen

Rekening yang bersifat sementara dipakai untuk menampung transaksi-transaksi yang mengakibatkan hutang piutang lancar antara pusat dan cabang. Misalnya “R/K kantor cabang”. Rekening yang bersifat permanen dipakai untuk menampung transaksi yang mengakibatkan hutang piutang jangka panjang atau tetap antara pusat dan cabang. Misalnya rekening “investasi tetap pada kantor cabang” atau “Kantor Cabang R/K jangka panjang”.

Laporan Keuangan Gabungan untuk Kantor Pusat dan Kantor Cabang

Penyusunan neraca gabungan :

  • Menghapuskan (mengeliminasi) saldo rekening “R/K Kantor Pusat” dengan “R/K Kantor Cabang”
  • Menjumlahkan (menggabungkan) saldo rekening-rekening aktiva dan hutang yang terdapat dalam neraca individual kantor pusat dan cabangnya.

Penyusunan laporan perhitungan Laba-Rugi Gabungan :

  • Menghapuskan (mengeliminasi) saldo rekening “Pengiriman Barang dari Kantor Pusat” dengan “Pengiriman Barang ke Kantor Cabang”
  • Menjumlahkan (menggabungkan) saldo rekening-rekening pendapatan dan laba di luar usaha.