A. Manfaat Manajemen Persediaan

Masalah pengendalian persediaan merupakan salah satu masalah penting yang dihadapi perusahaan, pada kebanyakan perusahaan persediaan merupakan bagian besar yang tercantum dalam neraca. Persediaan yang terlalu besar atau terlalu kecil dapat menimbulkan masalah-masalah yang pelik. Manajemen persedaiaan yang efektif dapat memberikan sumbangan kepada keuntungan perusahaan.

Kegunaan Manajemen Modal Kerja adalah mendukung kelancaran produksi dan penjualan. Pertanyaan pokok yang harus dijawab adalah:

o      Berapa unit yang harus dipesan atau diproduksi pd suatu waktu ttt?

o      Pd jumlah berapa persediaan sdh hrs dipesan atau diproduksi?

o      Jenis persediaan yg mana memerlukan perhatian khusus?

Tugas manajemen persediaan adalah menyediakan persediaan yang diperlukan untuk menjamin kelangsungan operasi perusahaan pd tingkat biaya minimal (TC min).

Manajemen Persediaan (inventory) hubungannya dengan pihak-pihak yang terkait dengan persediaan

  • Dengan kepentingan manajer pembelian, orientasi keputusan pembelian material pada jumlah besar untuk memperoleh discount/potongan dari supplier.
  • Dengan kepentingan manajer produksi, orientasi keputusan pembelian material pada jumlah besar untuk menjamin kelancaran proses produksi.
  • Dengan kepentingan manajer keuangan, orientasi keputusan pembelian material pada jumlah besar untuk memperoleh discount/potongan dari supplier.
  • Dengan kepentingan manajer produksi, orientasi keputusan pembelian material pada jumlah kecil untuk efisiensi penggunaan dana

Peran manajemen persediaan adalah merekonsiliasikan kepentingan-kepentingan ke dalam kebijakan persediaan yang dapat diterima oleh berbagai kepentingan demi untuk mencapai tujuan perusahaan.

B. Jenis Persediaan

Macam persediaan, tergantung jenis perusahaan ( bahan baku,barang dalam proses, barang jadi, suku cadang dll ). Pada perusahaan manufaktur umumnya mempunyai 3 jenis persediaan yaitu:

  • Bahan baku/material
  • Barang dalam proses (barang setengah jadi)
  • Barang jadi

C. Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Persediaan

Secara umum besar-kecilnya inventory tergantung pada beberapan faktor :

  • Lead time, yaitu lamanya masa tunggu material yang dipesan datang.
  • Frekuensi penggunaan bahan selama 1 periode, frekuensi pembelian yang tinggi menyebabkan jumlah inventory menjadi lebih kecil untuk 1 periode pembelian
  • Jumlah dana yang tersedia
  • Daya tahan material

Secara khusus faktor-faktor yang mempengaruhi persediaan adalah:

  • Bahan baku, dipengaruhi oleh : perkiraan produksi, sifat musiman produksi, dapat diandalkan pemasok, dan tingkat efisiensi penjadualan pembelian dan kegiatan produksi.
  • Barang dalam proses, dipengaruhi oleh: lamanya produksi yaitu waktu yang dibutuhkan sejak saat bahan baku masuk ke proses produksi sampai dengan saat penyelesaian barang jadi.
  • Barang jadi, persediaan ini sebenarnya merupakan masalah koordinasi produksi dan penjualan.

Kriteria keputusan persediaan agar dapat diterima semua pihak yang terkait adalah:

·         Dapat menjamin kelancaran proses produksi

  • Dapat dijangkau oleh dana yang tersedia
  • Jumlah pembelian optimal

D.    Metode Pengendalian Persediaan

Ada beberapa model pendekatan untuk menganalisis persediaan suatu perusahaan, yaitu dengan model Economic Order Quantity (EOQ), model Back Order, model Fixed Production rate dan model Quantity Discount yang kesemuanya berasumsi bahwa semua parameter telah diketahui dengan pasti (model-model deterministic).

Pendekatan yang umum digunakan untuk manajemen persediaan adalah dengan EOQ (Economic Order Quantity Model) dan yang terbaru dengan metode MRP model (mengenai model-model manajemen persediaan dibahas lebih rinci di mata kuliah manajemen operasional dan manajemen persediaan).

Model ini digunakan untuk menentukan jumlah pembelian bahan baku yang optimal yaitu jumlah yang harus dipesan dengan biaya yang paling rendah (ekonomis).

Ada dua keputusan dasar dalam EOQ, yaitu:

  • Berapa jumlah bahan baku yang harus dipesan pada saat bahan baku tersebut perlu dibeli kembali (Replenisment Cyle)
  • Kapan perlu dilakukan pembeliaan kembali (Reorder point)

Asumsi yang digunakan dalam analisis EOQ ini adalah:

a.  Jumlah kebutuhan bahan baku sudah dapat ditentukan lebih dahulu secara pasti untuk penggunaan selama 1 tahun/ 1 periode tertentu.

b.  Penggunaan bahan baku selalu pada tingkat yang konstan secara kontinyu

c.  Pesanan persis diterima pada saat tingkat persediaan sama dengan nol (0) atau di atas safety stock (persediaan minimal/besi)

d.  Harga konstan selama periode tertentu

Rumus Economic Order Quantity (EOQ):

E. Biaya inventory

Ada 3 macam biaya yang berhubungan dengan inventory yaitu:

1.  Ordering cost (biaya pesan dan pemasaran)

contohnya: biaya pemesanan, set up cost, biaya pengiriman dan penangannya (bongkar-muat), potongan harga karena jumlah pembelian besar.

2.  Carrying cost (biaya penyimpanan)

Contohnya: biaya gudang, asuransi, pajak kekayaan, biaya modal, penyusutan

3. Biaya persediaan pengaman, contohnya: kehilangan penjualan, kehilangan kepercayaan pelanggan, gangguan jadwal produksi.

Annual

Cost

Gambar VI.1 Economic Order Quantity

Gambar VI.2 Cost as Function of Order Quantity

Gambar VII. 3. Sawtooth Inventory Curve

Contoh:

Perusahaan membutuhkan batubara 400.000 ton per tahun, biaya penyimpanan per ton Rp 40.000 per tahun dan biaya pemesanan Rp 5000.000 per pesanan dan lead time selama 5 hari dan anggap 1 tahun adalah 360 hari. Berapa jumlah pesanan yang paling ekonomis, frekuensi pemesanan dan ROP ?

2×5000.000×400.000

EOQ =           —————————————

40.000

= 10.000 ton

Frekuensi pemesanan = 400.000 / 10.000 = 40 kali

Reorder point = 10.000 / 9 x 5 = 5.555,5 ton

  • ROP: tingkat persediaan dimana pemesanan harus dilakukan agar barang dapat datang tepat pada waktunya.

ROP= L x Q

Keterangan:

L=lead time

Q= pemakaian rata-rata (per hari, per minggu, atau per bulan)

Gambar VI.4a. The Reorder Point Curve

Gambar VI.4b.  Hubungan EOQ dengan ROP pada Kondisi yang Pasti

F.  Pengembangan model EOQ untuk keadaan yang tidak pasti

•         Dalam menghadapi kondisi yang tidak pasti, maka penerapan model EOQ perlu dikembangkan dengan memperhitungkan persediaan pengaman.

•         Jumlah persediaan maksimum = EOQ + persediaan pengaman

•         Total biaya persediaan:

TC = EOQ/2 (Cc) + D (Co) + Jml persed pengaman (Cc)

Gambar VI.5. Hubungan EOQ dengan ROP pada Persediaan Pengaman

Soal:

Perusahaan ABC mempunyai informasi persediaan sbb:

1. Pesanan hanya dilakukan dg kelipatan 100 unit

2. Penggunaan per tahun 300.000 unit (asumsi: 50 minggu/th)

3. B/penyimpanan 30% dr harga beli

4. Harga beli $10/unit

5. Biaya pemesanan $50/pesanan

6. Safety stock 1000 unit (tdk termasuk stok selama pengiriman)

7. Masa pengiriman 2 minggu

Tentukan:

a. EOQ optimal

b. Jumlah pesanan dlm 1 thn

c. Tingkat persediaan untuk melakukan pemesanan ulang